System of Rice Intensification (SRI) Organik merupakan
metode inovatif dalam budidaya padi yang telah terbukti meningkatkan
produktivitas secara signifikan.
Metode ini menggabungkan prinsip-prinsip SRI dengan
pendekatan organik, menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
Metode SRI Organik pertama kali dikembangkan di Madagaskar
pada tahun 1980-an oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal
Prancis yang hidup bersama petani selama lebih dari 30 tahun.
Metode SRI Organik didasarkan pada pendekatan budidaya padi yang berkelanjutan.
Beberapa prinsip utama yang diterapkan dalam SRI Organik
antara lain:
- Penggunaan bibit muda: Bibit padi yang digunakan harus berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss) dan memiliki 2 helai daun.
- Jarak tanam: Bibit ditanam dengan satu pohon per lubang dengan jarak tanam yang lebar, seperti 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, atau lebih jarang. Hal ini memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dengan baik.
- Pindah tanam yang hati-hati: Pindah tanam dilakukan sesegera mungkin setelah pencabutan bibit, dalam waktu kurang dari 30 menit. Penting untuk melakukan pindah tanam dengan hati-hati agar akar tidak putus dan tanaman dapat tumbuh dengan baik.
- Irigasi yang teratur: SRI Organik menggunakan irigasi yang teratur dengan memberikan air secara terukur. Pemberian air dilakukan dengan irigasi macak-macak, yaitu memberikan air maksimal 2 cm, kemudian tanah dikeringkan sampai pecah sebelum dilakukan irigasi berikutnya. Hal ini membantu mengoptimalkan penggunaan air dan menjaga kelembaban tanah yang sesuai.
- Penyiangan yang rutin: Penyiangan dilakukan sejak awal sekitar 10 hari setelah tanam dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari. Penyiangan yang rutin membantu mengendalikan pertumbuhan gulma dan memastikan tanaman padi mendapatkan nutrisi dan ruang yang cukup.
- Pemupukan organik: SRI Organik menggunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk hijau. Pemupukan organik membantu meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan kandungan bahan organik, dan menyediakan nutrisi yang seimbang bagi tanaman.
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman tanpa bahan kimia: Sri Organik mengelola hama dan penyakit tanaman dengan metode organik, seperti penggunaan predator alami, jaring perangkap, dan rotasi tanaman. Hal ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis.
Keunggulan dan Manfaat Sri Organik dengan Metode SRI
Organik: Dengan menerapkan metode SRI Organik, Sri Organik berhasil mencapai
sejumlah keunggulan dan manfaat dalam pertanian organik mereka:
- Peningkatan hasil panen: Metode SRI Organik terbukti meningkatkan hasil panen hingga 50% dalam beberapa kasus, memungkinkan Sri Organik menghasilkan makanan organik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar.
- Kualitas hasil panen: Mengandung lebih sedikit residu pestisida dan bahan kimia sintetis, yang menjadikannya pilihan yang lebih sehat bagi konsumen. Selain itu, karena metode pertanian organik yang diterapkan, produk mereka memiliki rasa dan aroma alami yang lebih kaya, serta kandungan gizi yang lebih tinggi.
- Pengurangan biaya produksi: SRI Organik dengan metode SRI Organik dapat mengurangi biaya produksi hingga 30%. Penggunaan air, pupuk, dan pestisida yang lebih efisien membantu menghemat biaya produksi.
- Peningkatan kualitas tanah: Dengan menggunakan metode SRI Organik, Sri Organik dapat meningkatkan kualitas tanah melalui peningkatan kandungan bahan organik dan keanekaragaman hayati. Hal ini mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat dan mengurangi erosi tanah.
- Pengurangan dampak lingkungan: Metode SRI Organik mengurangi dampak lingkungan dari budidaya padi dengan menggunakan lebih sedikit air, pupuk, dan pestisida. Hal ini membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi polusi.
Melalui penerapan metode SRI Organik, petani telah mencapai
hasil yang mengesankan. Di Madagaskar, petani yang menggunakan SRI Organik
berhasil mencapai hasil panen lebih dari 8 ton/ha pada tanah yang sebelumnya
tidak subur, bahkan ada yang mencapai 10 hingga 15 ton/ha, bahkan 20 ton/ha.
Metode ini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas
padi hingga 50% atau lebih dibandingkan metode konvensional yang biasa
digunakan petani. Selain itu, SRI Organik juga mengurangi ketergantungan pada
bahan kimia sintetis, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta menjaga
keseimbangan ekosistem pertanian.
SRI Organik merupakan alternatif yang menarik bagi petani
yang ingin menghasilkan padi secara organik dengan produktivitas tinggi. Metode
ini tidak hanya memberikan hasil yang lebih baik, tetapi juga menjaga
keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Dengan terus mengembangkan dan memperluas metode SRI
Organik, pertanian organik dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dunia.
0 Komentar