Kandungan bakteri pada MOL (Mikroorganisme Lokal) dari bonggol pisang dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan MOL tersebut.
Bonggol pisang diketahui mengandung mikrobia pengurai bahan organik. Mikrobia pengurai tersebut terletak pada bonggol pisang bagian luar maupun bagian dalam (Suhastyo 2011). Jenis mikrobia yang telah diidentifikasi pada MOL bonggol pisang antara lain Bacillus sp., Aeromonas sp., dan Aspergillus nigger. Mikrobia inilah yang biasa menguraikan bahan organik.
Mikrobia pada MOL bonggol pisang akan bertindak sebagai dekomposer bahan organik yang akan dikomposkan. Namun, umumnya MOL dari bonggol pisang mengandung berbagai jenis bakteri yang berguna untuk pertumbuhan tanaman, antara lain:
1. Bakteri Asam Laktat (BAL)
Bakteri Asam Laktat merupakan jenis bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan metabolismenya. BAL berguna untuk menjaga kestabilan pH dan mengurangi bau busuk pada MOL.
2. Bakteri Fototrofik
Bakteri Fototrofik adalah jenis bakteri yang dapat melakukan fotosintesis dan memanfaatkan cahaya sebagai sumber energinya. Bakteri ini berguna untuk meningkatkan produksi klorofil pada tanaman dan memperbaiki kualitas tanah.
3. Bakteri Penghasil Enzim
Bakteri Penghasil Enzim adalah jenis bakteri yang mampu memproduksi enzim-enzim yang berguna untuk mengurai bahan organik menjadi nutrisi bagi tanaman. diantara jenis Bacillus juga bermanfaat, seperti Bacillus subtilis yang digunakan dalam produksi enzim dan antibiotik.
4. Bakteri Pelarut Fosfat
Bakteri Pelarut Fosfat adalah jenis bakteri yang mampu melarutkan fosfat dalam tanah sehingga dapat diambil oleh akar tanaman. Fosfat merupakan salah satu nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman.
5. Bakteri Nitrogen-Fiksasi
Bakteri Nitrogen-Fiksasi adalah jenis bakteri yang mampu mengubah nitrogen di udara menjadi senyawa nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman sebagai nutrisi. Proses ini disebut sebagai fiksasi nitrogen dan sangat penting untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Selain bakteri baik yang berguna untuk pertumbuhan tanaman, MOL bonggol pisang juga mempunyai 2 hormon zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu Giberelin dan Sitokinin.
Giberelin mempromosikan pertumbuhan batang dan daun, meningkatkan ukuran dan berat buah, dan mempengaruhi perkembangan biji. Hormon ini juga dapat mempengaruhi proses fotosintesis dan produksi enzim dalam tanaman. Giberelin umumnya dihasilkan di ujung pucuk tanaman, tetapi juga dapat diproduksi di akar dan daun.
Sementara itu, Sitokinin mempengaruhi pembelahan sel dan pertumbuhan daun dan akar. Hormon ini juga dapat mempengaruhi pembungaan dan pembentukan buah, serta menghambat proses penuaan pada tanaman. Sitokinin dihasilkan di akar dan transportasi ke bagian atas tanaman melalui xilem.
Kedua zat pengatur tumbuh ini sering digunakan dalam praktik pertanian untuk meningkatkan produksi tanaman. Pemberian giberelin pada tanaman jeruk, misalnya, dapat meningkatkan jumlah dan ukuran buah, sedangkan pemberian sitokinin pada tanaman kacang hijau dapat meningkatkan pertumbuhan daun dan menghasilkan buah yang lebih banyak.
Kombinasi dari kedua hormon ini dapat digunakan untuk mempengaruhi perkembangan tanaman secara lebih kompleks dan spesifik.
Kandungan bakteri pada MOL bonggol pisang dapat bervariasi dan tidak terbatas pada jenis-jenis bakteri di atas. Namun, secara umum, MOL bonggol pisang dapat menjadi sumber mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
0 Komentar