Pertanian teknologi Israel adalah model pertanian baru yang menggunakan teknologi inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian tradisional.
Perusahaan Israel telah mengembangkan solusi untuk berbagai pemangku kepentingan rantai nilai pertanian, dari penanam tanaman, perusahaan makanan hingga pengecer.
Bagaimanapun, negara ini telah lama dikenal dengan terobosan teknologi dan startup di bidang pangan dan agritech.
Konsep ini menjadi dasar pembuatan mobile apps berbasis ag-tech untuk membantu mendokumentasikan sistem pertanian, pemilihan panduan bertani, serta penanganan dan pengolahan pertanian yang baik.
Efisiensi pertanian yang lebih mudah dan efisien, namun memaksimalkan hasil panen, ditambah petani memiliki akses mudah ke mitra dan pasar yang tepat.
Selain itu, teknologi akan membawa "peluang baru" untuk pertanian. "Ilmu pengetahuan, data dan teknologi akan memainkan peran penting dalam beradaptasi dengan dampak perubahan iklim pada hasil dan kualitas jagung dan gandum, dan akan membawa peluang baru di seluruh rantai nilai makanan," kata Bar Am.
Teknologi pertanian Israel dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak lingkungan.
Menurut jurnal "Agriculture in Israel in the 21st Century" oleh Jon Fedler, produk pertanian memainkan peran utama dalam 2,4% dari PDB negara. Angka ini jauh di bawah 30,3 persen ekspor pertanian Israel pada 1960-an.
“Pada akhirnya, petani harus memproduksi lebih banyak pangan dengan sumber daya yang lebih sedikit dan air yang lebih sedikit. Pada saat yang sama, kami ingin petani lebih ramah lingkungan. Jadi satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan data dan teknologi inovatif,” kata Raff.
Perubahan iklim dapat berdampak pada penurunan dan stagnasi produksi pertanian yang mengancam ketahanan pangan dan kelangsungan hidup manusia.
Situasi ini mengharuskan kita untuk mengubah sistem pertanian kita dengan menerapkan pendekatan pertanian cerdas iklim (CSA) untuk: (1) meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian secara berkelanjutan, (2) beradaptasi dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim, dan (3) Mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sistem pertanian bioindustri merupakan sistem yang sesuai dengan metode CSA. Model bioindustri, yaitu: membudidayakan lebih dari satu komoditas dengan hubungan fungsional yang kuat pada satu unit lahan, mengurangi penggunaan input eksternal/memaksimalkan penggunaan input dalam sistem.
Melalui model ini, risiko bisnis dapat dikurangi, panen yang buruk dari satu komoditas dapat dikompensasi oleh panen komoditas lain, jatuhnya harga satu produk dapat dibantu oleh harga produk lain yang baik, keberlanjutan pertanian terjamin sementara meningkatkan kapasitas adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Sistem tersebut membutuhkan inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan adaptif untuk memerangi perubahan iklim.
Peneliti dan penyuluh pertanian merupakan agen penyampaian dan penyebarluasan inovasi teknologi kepada petani (pengguna), dan sinergi yang kuat perlu diperkuat melalui tiga dimensi penting yaitu sosialisasi, validasi dan verifikasi, dalam hubungan fungsional peneliti-penyuluh. Dalam rangka mencapai ketepatan dan percepatan penerapan inovasi teknologi untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.
0 Komentar