Kemajuan teknologi saat ini membuat banyak dari kita terbantu dalam kehidupan sehari hari. tak hanya teknologi saja, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan pun juga turut andil dalam kehidupan bermasyarakat sehingga masyarakat semakin berkembang pola pikir dan berkualitas pula SDM nya, tak terkecuali pula dalam bidang peternakan dan pertanian. Dalam bidang peternakan, penyedian pakan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman, alternatif penyediaan pakan yang kontinyu, berkualitas dan murah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan lagi.
Nah kali ini jerami farm akan memberikan ulasan mengenai pakan ternak yang sering anda jumpai di sekitar anda, apalagi kalau bukan rumput odot. Lantas rumput odot itu apa sih? Yuk simak di bawah ini
Mengenal Rumput Odot
Rumput odot merupakan salah satu varietas rumput gajah (Pennisetum purpureum), sering dikenal dengan sebutan Dwarf Elephant Grass atau Mott Elephant Grass di luar negeri, tanaman ini mampu tumbuh pada saat musim kemarau dengan tanah yang tingkat kesuburannya rendah. Rumput jenis ini pertama kali ditemukan oleh Dr.W. Hanna di Georgia, USA kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Dr. Mott dan koleganya di Florida, USA.
Di Indonesia sendiri, cikal bakal rumput ini dikembangkan pada tahun 2007 oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Kanada yang kemudian dikembangkan di seluruh Indonesia.
Bagaimana Cara Menanam Rumput Odot?
Perkembangbiakan rumput odot dapat dilakukan dengan metode vegetatif, yaitu dengan menggunakan percabangan yang tumbuhnya paling baik. Rumput odot dapat diperbanyak melalui stek dengan cara memotong ruas/batangnya sepanjang 15-25 cm lalu membenamkan ke dalam tanah. Namun, sebelum melakukan penanaman pada rumput odot, ada baiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang. Selain itu sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari. Rumput odot dapat ditanam baik sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman sela.
Karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan ternak yang lain, dipematang sawah atau disela sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari, agar tidak terlalu ternaungi. Rumput ini juga bisa digunakan sebagai penahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah yang relatif miring, karna system perakarannya.
Selain itu juga, Rumput odot dapat ditanam dengan menggunakan dua pola. Pertama adalah monokultur dimana dalam suatu lahan hanya ditanami oleh tanaman odot saja. Pola tanam yang kedua adalah dengan menanamnya di sela-sela tanaman lain. Jarak tanaman antar barisan adalah sekitar 50-75 cm. Pada setiap bedengan tanah yang akan ditanam odot, dapat ditanam 2 atau 3 stek. Rumput odot dipanen pertama kali pada umur 70-80 hari.
Beberapa ciri yang bisa diamati saat rumput odot siap panen adalah saat ruas batang sudah mencapai ukuruan 15 cm. Untuk umur panen selanjutya bisa 35 – 45 hari pada musim penghujan atau 40-50 hari pada musim kemarau.
Apakah Rumput Odot Dapat Dikembangkan di Berbagai Jenis Lahan?
Rumput odot dapat di tanam pada berbagai jenis lahan, termasuk pada lahan bekas tambang timah sekalipun.
Apa Keunggulan Dari Rumput Odot?
Kelebihan lain dari rumput gajah odot, memiliki tinggi yang sesuai dengan tinggi rata-rata orang Indonesia. Hal ini memudahkan para pembudidaya untuk memanen. Lembutnya daun dan empuknya batang, menjadikan peternak lebih efisien. Tidak perlu menggunakan mesin pencacah untuk memotong-motong rumput ini. Terlebih, rumput gajah odot ini memeliki kandungan nutrisi yang tinggi. Protein kasar yang terkandung di dalamnya sebesar 14 %, sangat pas untuk diberikan sebagai makanan ternak (pakan) sapi dan domba.
Selain itu juga rumput ini pertumbuhannya relatif cepat, sangat disukai ternak ruminansia, daun lembut dan tidak berbulu, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan, tidak memerlukan perawatan khusus, dalam satu rumpun terdapat 40-80 batang. Nutrisi yang terkandung dalam rumput odot antara lain : kadar lemak daun (2,72%), kadar lemak batang (0,91%), CP daun (14,35%), CP batang (8,1%), digestibility daun (72,68%), digestibility batang (62,56%), protein kasar (14%). Dengan komposisi seperti itu tentunya sangat baik untuk menunjang pertumbuhan ternak ruminansia.
Nah itulah ulasan mengenai rumput odot yang memiliki keunggulan tersendiri, jadi bagaimana? Banyak sekali keunggulan dan keuntungannya bukan? Yuk kita mulai rumput odot hari ini.
0 Komentar