Pisang adalah salah satu buah favorit masyarakat indonesia bahkan juga dunia. Sering kita jumpai buah tropis ini di berbagai hajatan, teman makan atau hidangan tamu dan juga upacara. Selain rasanya yang enak, buah pisang juga mempunyai berbagai manfaat dan juga nutrisi yang terkandung di dalamnya. Diantara nutrisi yang terkandung itu adalah Kalium, Karbohidrat, Kalsium, Potasium Mineral, Fosfor, Magnesium, Asam Folat, Asam Amino, Mangan, serta vitamin A, B, C, dan E.
Namun tahukah anda jika kulit pisang yang sering
dibuang percuma bisa dijadikan pupuk untuk tanaman? Ya, kulit pisang mempunyai
berbagai nutrisi yang dibutuhkan tanaman
Kalium dan potasium bermanfaat untuk tanaman sebagai penguat
batang, mencegah kerontokan dan menambah kualitas bunga juga buah, menambah
daya tahan dari serangan penyakit dan juga kekeringan, pengatur enzim, dan
pengatur proses fotosintesis dalam pembentukan karbohidrat dan pendistribusiannya.
Fosfor bermanfaat sebagai perangsang pertumbuhan akar,
mengaktifkan pertumbuhan tanaman, mempercepat pembungaan dan pematangan buah,
dan juga manfaat lainnya yang baik untuk
tanaman.
Seiring mahal dan sulitnya pupuk saat ini sebenarnya kita bisa manfaatkan kulit pisang sebagai pupuk organik Sebagai alternatif tambahan yang lebih ramah terhadap lingkungan dan juga ramah finansial.
Kita sebenarnya bisa memanfaatkan dari buah pisang, namun cukup kulitnya saja
yang kita manfaatkan untuk tanaman sementara buahnya untuk kita makan, atau
kita bisa juga manfaatkan buah pisang yang
sudah tidak layak kita konsumsi daripada terbuang.
Berikut adalah cara membuat pupuk organik dari kulit buah pisang
Mengolah limbah kulit pisang atau pisang yang sudah tidak
layak konsumsi sangat mudah, anda cukup siapkan bahannya yaitu kulit pisang,
gula (usahakan bukan gula pasir), lalu air (alangkah baiknya air cucian beras),
anda juga bisa tambahkan air kelapa untuk mempercepat proses fermentasi.
Kemudian cara membuatnya adalah blender atau hancurkan kulit pisang, lalu masukan ke wadah fermentasi, usahakan wadah steril dan tidak mudah karat kemudian masukan semua bahan dan aduk rata. Kemudian fermentasi selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu atau proses fermentasi tak lagi mengeluarkan gas.
Untuk wadah yang tertutup rapat
atau tidak ada jalan untuk udara keluar, anda harus membukanya setiap hari untuk
mengeluarkan gas didalam botol, lalu menutupnya kembali.
Selain bahan tersebut, anda bisa menambahkan seperti EM4
atau yakult maupun produk bakteri lainnya. Anda juga bisa menambahkan madu,
namun sebenarnya kulit pisang dan air gula pun cukup untuk membuat pupuk
organik cair dari kulit pisang. Yang perlu diketahui adalah di dalam pupuk organik cair itu
terdapat makhluk mikro yang juga membutuhkan karbohidrat untuk proses
keberlangsungan hidupnya.
Cara penggunaan pupuk cair organik dari kulit pisang
Menggunakan pupuk cair dari kulit pisang sangat mudah, sama seperti mengaplikasikan pupuk-pupuk cair lainnya. Adapun caranya yaitu, ambil pupuk organik yang sudah selesai fermentasi, kemudian larutkan dengan air, cukup 2 gelas untuk ukuran satu tangki ukuran 16 liter, kemudian disaring agar tidak menyumbat spray.
Anda juga bisa mencampur dengan pupuk organik lainnya, tetapi
jangan dicampur dengan produk kimia
sintesis, karena dimungkinkan akan mematikan bakteri yang terdapat pada pupuk
organik cair. Anda bisa memanfaatkan limbah dari saringan tadi untuk di tabur
di bawah tanaman sebagai kompos.
Cukup mudah bukan? Semua tergantung anda, apakah ini sebagai solusi alternatif, atau sebagai metode utama anda menjalani pure organik atau hal cukup yang merepotkan.
Semoga bermanfaat terutama bagi petani yang mengharap
solusi dalam pengurangan kimia sintesis. Pupuk organik juga bisa bertahan lebih
lama dan lebih efisien.
0 Komentar