Siapakah di antara para pembaca yang masih menggunakan pupuk kimia untuk bercocok tanam?
Beberapa di antara kita mungkin masih sangat banyak yang menggunakan bahan kimia seperti insektisida, fungisida hingga bakterisida. Hal ini dikarenakan bahan kimia tersebut dikenal cukup ampuh untuk mengatasi berbagai permasalahan yang sering terjadi pada tanaman.
Namun, bahan-bahan kimia tersebut ternyata tidak selamanya baik. Ia bisa mempengaruhi kelestarian lingkungan, merusak tanah hingga membuat produk hasil pertanian menjadi tidak higenis untuk di makan karena terpapar bahan kimia.
Salah satu solusi yang paling tepat untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan trichoderma.
Apa itu trichoderma dan bagaimanakah manfaat tricodherma? Yuk, simak ulasan berikut!
Tentang Trichoderma dan Manfaat Trichoderma
Trichoderma ialah jenis jamur atau mikroorganisme yang cukup fungsional sebagai pupuk biologis pada tanah serta sebagai biofungisida. Jamur Trichoderma, sp ini merupakan jamur penghuni tanah yang bisa dilakukan isolasi dari perakanan tanaman lapangan.
Selain menjadi organisme pengurai, ia ternyata juga dapat difungsikan sebagai sebuah agen hayati serta stimulator untuk pertumbuhan tanaman. Beberapa racun jamur yang bisa dihambat pertumbuhannya oleh si Trichoderma ini ialah seperti Fusarium oxysporum, Fusarium monilifome, Rigdiforus lignosus, Rizoctonia solani, Sclerotium rilfisil serta sclerotium rolfsii.
Jika anda menggunakan Trichoderma, sp sebagai pupuk biologis serta agen hayati, maka ada beberapa manfaat yang juga bisa anda dapatkan. Beberapa diantaranya, ia bisa melakukan pencegahan untuk penyakit busuk pada pangkal batang, penyakit busuk akar yang bisa membuat tanaman layu, serta penyakit jamur akar putih yang bisa terjadi di tanaman karet.
Anda mungkin tidak bisa melihat dampak penggunaan Trichoderma, sp secara langsung. Namun, anda dapat melihatnya jika menggunakannya sebagai pupuk biologis serta biofungisida secara rutin.
Bagaimana Cara Pembiakannya?
Jamur Tichoderma, sp sama seperti jamur lainnya yang bisa berkembangbiak secara bebas di alam. Namun, anda juga bisa mengembangbiakkannya secara buatan. Hal ini bisa dilakukan ketika anda ingin menggunakannya sebagai pupuk biologis ataupun biofungisida. Terdapat dua tahapan yang akan anda lakukan jika anda ingin mengembangbiakkan si Trichoderma secara buatan:
Tahap Starter
Untuk tahap pertama ialah dengan menggunakan tahap starter. Berikut ini adalah bahan yang dibutuhkan serta cara melakukan perkembangbiakan untuk jamur Trichoderma, sp.
Bahan yang dibutuhkan: sekam padi, beras serta biang Trichoderma, sp. Untuk memperoleh biang Trichoderma, s panda bisa mengunjungi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan.
Cara pembiakan starter:
- Langkah pertama anda bisa mengukus terlebih dahulu 30kg beras dan 1,5 kg sekam padi. Anda bisa mengukusnya selama satu setengah jam atau ketika beras seperti lengket namun belum terlalu masak.
- Selanjutnya masukkanlah campuran beras serta sekam padi tersebut ke dalam kantong plastic yang memiliki ukuran 1kg namun hanya diisi hingga setengah dari kantong plastic tersebut.
- Kemudian kantong plastic tersebut bisa di kukus dalam waktu 1 jam.
- Selanjutnya tiriskan dan dinginkan di ruangan yang bersih atau steril hingga 12 jam.
- Masukkanlah biang Trichoderma, sp ¼ petri di setiap kantong plastic yang berisi campuran besar serta sekam dan aduk hingga rata.
- Ikatlah kantong plastic lagi hingga rapat, kemudian susun serta simpan di ruangan yang bersih serta terhindar dari sinar matahari.
- Selama satu hingga dua minggu, pertumbuhan dari Trichoderma, sp akan mulai terlihat. Hasil trichoderma ini disebut dengan starter beras dan selanjutnya bisa dibiakkan pada media tanah.
Tahap Media Kompos
Untuk digunakan sebagai media kompos, anda membutuhkan kotoran sapi, EM-4, gula merah, starter beras dan air. Anda bisa mencampur 6 M3 kompos dengan 3M3 kotoran sapi.
Kemudian siram dengan campuran satu botol EM-4, 5kg gula merah yang dilarutkan dalam 100 liter air.
Kompos yang sudah dicampur dan telah disiram ditutup dengan terpal selama dua hingga 4 hari. Selanjutnya anda bisa mencampur kompos dengan perbandingan 1m3 kompos dengan 25 kg starter beras.
Aduklah secara merata lalu tutuplah dengan terpal kembali.
Trichoderma, sp akan mulai tumbuh dengan tanda adanya muncul benang-benang halus yang berwarna putih di permukaan media setelah 1 bulan. Kemudian selanjutnya langsung bisa anda gunakan untuk pupuk biologis serta biofungisida.
0 Komentar