Dasar pembuatan pupuk organik cair - Seiring pemberlakuan ketat pemerintah terhadap pembagian pupuk subsidi, masyarakat petani berbondong bondong mencari solusi.
Mencari pupuk non subsidi kian masif menjadi incaran petani, karena jatah pupuk subsidi yang di berikan pemerintah di rasa kurang oleh sebagian petani.
Namun, sesuai dengan hukum penawaran “semakin tinggi harga, semakin banyak harga yang di tawarkan atau semakin rendah harga semakin sedikit penawaran”. Maksudnya adalah semakin pupuk konvensional itu di cari maka produsen berhak menawarkan produksinya dengan harga yang ia tentukan.
Pupuk yang
menjadi kebutuhan pokok, petani saat ini hanya di beri pilihan “mau” atau “tidak”.
Ada banyak solusi yang di gunakan petani, tetapi apakah itu efektif bagi petani tersebut? Nah, itu akan kembali ke petani itu sendiri bagaimana ia mengkalkulasi pengeluaran dan pendapatannya.
Di antara solusi
tersebut, ada petani yang masih tetap menggunakan pupuk full sintetis, ada yang
menggunakan semi organik , kemudian ada yang kembali ke organik.
Disini akan dibahas tentang dasar pembuatan pupuk organik cair. Terlepas itu digunakan untuk petani yang menggunakan pupuk sintetis atau mereka yang menggunakan cara organik.
Namun yang perlu di perhatikan adalah pupuk organik itu adalah pupuk yang di proses secara alami melalui proses fermentasi sehingga di hasilkan cairan yang di dalamnya terdapat kumpulan mikroorganisme/ bakteri baik.
Jadi pupuk organik cair tidak bisa di padukan dengan produk kimia sintetis kebanyakan, karena dapat membunuh mikroorganisme tersebut.
Yang perlu di garis bawahi juga, pupuk organik cair atau
juga mikro organisme lokal adalah sifatnya membantu, yang artinya bukan bahan
baku utama. Maka sebaiknya petani juga
memberikan kompos atau kotoran hewan atau bahan lain sebagai penyedia bahan
baku nutrisi yang akan di manfaatkan tanaman.
Bahan utama pembuatan pupuk organik cair dikelompokan
menjadi 4
1.
Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi bakteri. Bahan bahan itu
seperti ; Air leri, nasi, singkong, kentang dan lain sebagainya yang mengandung
karbohidrat
2.
Glukosa
Glukosa juga berfungsi sebagai energi namun bersifat spontan atau lebih
mudah dikonsumsi oleh bakteri. Contoh bahan yang sering di pakai dalam
pembuatan POC adalah gula pasir, gula merah, gula jawa, gula aren, dan molase
atau tetes. Namun, sebagian komunitas organik melarang penggunaan molase apalagi gula pasir.
3.
Bahan yang akan di urai.
Mungkin disini agak berbeda mengelompokannya. Di sebagian artikel
memasukan bahan yang di urai dalam kelompok sumber bakteri, namun maksudnya
sama.
Di dalam bahan (tanaman atau bangkai hewan) sudah terdapat bakteri. Namun
di sini dikelompokan sendiri, karena bahan di sini adalah juga sumber makanan
bakteri dan bahan yang akan di urai oleh bakteri itu sesuai jenis bahan yang di
urai. Contoh bahan adalah buah, sayur, kotoran hewan, urin, bangkai hewan. Dan lain
sebagainya.
4.
Sumber bakteri
Sumber bakteri adalah bisa dari bahan itu sendiri yang sudah banyak mengandung mikro organisme atau bisa dengan menambahkan bakteri dari lain, seperti EM4, yakult atau yang lainnya. Saat fermentasi bakteri bakteri tersebut akan terseleksi jika proses fermentasi berjalan baik.
Bakteri bakteri baik yang terkandung dalam POC (pupuk organik cair) diantaranya Rhizobium sp,bacillus sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, pelarut phospat dan yang lainnya.
Jika bahan yang mewakili kelompok di atas sudah ada maka
selanjutnya adalah proses pembuatan. Perlu di ingat juga, bahan yang akan di
urai adalah bahan yang menjadi tujuan kita dalam kegunaan pupuk organik cair
ini.
Kalau ingin membuat POC yang berfungsi sebagai penyegar daun
maka kita pakai bahan bahan dari sejenis daun daunan, untuk pembuahan maka kita
pakai bahan yang berasal dari buah pula.
Jangan gunakan POC dari buah saat masa vegetatif atau masa
awal pertumbuhan. Beberapa kejadian menjadi pengalaman saat salah penggunaan
POC buah di gunakan ketika masa pertumbuhan, tanaman padi berhenti tumbuh atau
kerdil.
Langkah yang selanjutnya ketika bahan sudah terkumpul adalah
mencampurnya dengan takaran tertentu yang kemudian di lanjutkan dengan proses
fermentasi. Proses fermentasi ini yang termasuk menentukan hasil.
0 Komentar