Jepang dan korea atau negara asia timur lainnya terkenal dengan nasinya yang pulen sehingga dapat dimakan walau dengan sumpit.
Sebenarnya indonesia juga puya produk beras lokal bahkan varietas asli nusantara jaman dahulu. Tidak mahal, tidak terlalu merogoh kocek yang dalam untuk menikmati pulennya nasi viretas asli indonesia ini.
Tidak lebih
dari 20.000 rupiah, bahkan ada yang menjual kurang dari 15.000 rupiah untuk
satu kilogramnya, semua tergantung si penjual.
Beras yang kini banyak di lestarikan oleh komunitas organik tersebut adalah beras dengan nama mentik susu, ada yang mengatakan mentik susu wangi.
Beras mentik sendiri juga memiliki banyak jenis. Beras mentik susu wangi, karena berasnya berwarna putih seperti ketan dan beraroma wangi.
Ada juga mentik urang
atau mentik udang, yang gabahnya punya sungut seperti udang. Namun, rasa dan
aroma yang paling berkesan adalah mentik susu. Mentik susu mempunyai ciri bear
berwarna putih seperti ketan, beras beraroma bila di cium, bulat pendek.
Berbeda dengan varietas wangi lainnya, mentik susu terbilang tidak terlalu kuat aromanya, sehingga orang yang kurang suka dengan aroma wangi yang menyengat pada nasi bisa menjadi pertimbangan.
Kemudian mentik susu lebih pulen dan tidak mudah
lembek, bahkan jika di kelola secara organik nasi dari mentik susu bisa
bertahan sampai 3 hari tanpa busuk.
Nah bagaimana menurut anda? Murah bukan? Dengan harga segitu
anda sudah dapat nasi yang kamu idamkan, tidak Cuma itu kamu juga dapat beras
sehat, tanpa pestisida dan pupuk kimia sintesis. padi yang di kelola secara alami dan ramah lingkungan.
Lebih dari itu anda juga membantu petani lokal dan menjadi
bagian dari gerakan pelestarian alam dari komunitas komunitas petani yang
mengandalkan alam dan mikro organisme lokal. Berharapa akan semakin banyak
petani yang ramah terhadap lingkungan.
0 Komentar